Prosedur Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Oleh:
Kelompok 10
1.
Fetri
Yarnis
2.
Fevi
Flora Lestari
3.
Vina
Dedya Darma
4.
Yolanda
Eka Putri
Guru Pembimbing : Upit Yulianti DN,M.P
Kelas :
1B
Poltekkes Kemenkes RI Padang
2013/2014
Kata Pengantar
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Prosedur
Penulisan Karya Tulis Ilmiah” ini bertujuan untuk mempelajari dan menambah pengetahuan
seputar Bahasa Indonesia.
Dalam
penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Kami
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Padang,
22 November 2013
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis mengenai
hasil penelitian suatu masalah berdasarkan fakta dan eksperimen yang disajikan
sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan yang kemudian diujikan
untuk mempertanggungjwabkan kefalidan karya tersebut.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang di dalamnya membahas
suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan
data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes
labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis
datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah yang dikatakan dengan pemikiran
ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat
berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah
adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di
lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah yang baik
dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1.3. Tujuan Penulisan
Agar penulis dan
pembaca dapat memahami dan mengerti bagaimana
cara membuat karya tulis ilmiah yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi Karya Tulis Ilmiah
Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi
menyebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan
berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah,
untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul
sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar.
Menurut Hery
Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan dipaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah
tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis mengenai hasil penelitian
suatu masalah berdasarkan fakta dan eksperimen yang disajikan sesuai dengan
kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan yang kemudian diujikan untuk
mempertanggungjawabkan kefalitan karya tersebut.
2.2. Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah secara umum dapat dikelompokkan ke
dalam dua kategori, yakni KTI sebagai laporan hasil pengkajian/penelitian, dan KTI
berupa hasil pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam
bentuk laporan hasil penelitian, makalah, artikel yang dimuat di media maasa
dan lain-lain.
1. Laporan Hasil Penelitian
Laporan hasil penelitian dilakukan
sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan penelitian. Laporan hasil
penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian dan temuan yang
diperoleh pada saaat penelitian dilakukan. Laporan hasil penelitian memuat
hal-hal yang sejak awal penelitian (proposal penelitian) disusun oleh peneliti
untuk dilaporkan. Laporan hasil penelitian mencakup hal-hal berikut:
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan
pembahasan, kesimpulan dan saran. Komponen-komponen ini merupakan hal-hal pokok
dalam laporan penelitian, meskipun penyusunannya didasarkan pada gaya
selingkungan setiap institusi atau lembaga.
Dengan demikian salah satu
karakteristik yang harus ada dalam laporan penelitian adalah sistematika
laporan yang berurutan sebagaimana dikemukakan di atas. Laporan yang demikian
menunjukkan kerangka penelitian yang sistematis dan lazim digunakan dalam dunia
akademik. Laporan penelitian juga harus memperhatikan aspek lainnya di luar
sistematika di atas, yakni bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa Indonesia
ilmiah, isi yang dituliskan harus benar-benar hasil penelitian yang dilakukan.
Data yang dicantumkan harus objektif berdasarkan temuan dan teori yang
disajikan harus mendukung data dan temuan penelitian.
2. Makalah
Makalah adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu. Makalah
lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal tertentu
(misal:seminar), atau untuk diterbitkan dalam jurnal atau majalah ilmiah
tertentu.Sebagai tulisan ilmiah, makalah mempergunakan proses berpikir ilmiah dalam
pembahasan pokok masalahnya, sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah
terdapat pada makalah tersebut.
3. Skripsi
Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalah dalam bidang tertentu sebagai
syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.
4. Thesis
Tesis adalah karya
tulis ilmiah resmi yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat
menyelesaikan program magister (S-2) sebagai pembuktian kemampuan mahasiswa
dalam penelitian dan pembangunan ilmu dalam disiplin ilmu tertentu. Tesis
memiliki karakteristik:
a. Fokus pada kajian mengenai salah satu isu yang tercakup
dalam satu ilmu tertentu.
b. Sebagai suatu bukti pengujian empirik terhadap posisi
teoritis dalam suatu disiplin ilmu tertentu.
c. Fokus pada pengujian teori yang telah ada.
5. Artikel
Artikel disusun untuk kepentingan
publikasi karya ilmiah penulisnya dan menentukan posisi keilmuan seseorang.
Artikel ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil sebuah penelitian atau hasil
pemikiran yang disertai kajian kepustakaan yang relevan dan komprehensif.
Artikel ilmiah disusun berdasarkan panduan umum penulisan artikel dengan gaya
bahasa yang ditentukan.
2.3. Proses Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Proses penulisan karya tulis ilmiah secara garis besar dapat dibedakan
menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah tahap prapenulisan yang terdiri atas
langkah (1) penulisan dan pembatasan topik, (2) perumusan judul, (3) perumusan
tesis, (4) penyusunan kerangka atau outline. Tahap kedua adalah tahap
penulisan, yaitu langkah pengembangan kerangka menjadi tulisan atau makalah.
Hakikat tahap ini adalah mengembangkan gagasan yang ada dalam kerangka menjadi
paragraf-paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat efektif. Tahap ketiga
adalah tahap revisi, yaitu berupa kegiatan penyuntingan baik isi, sistematika,
maupun bahasa.
1. Tahap Prapenulisan
1) Pemilihan Topik
Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Meskipun demikian, topik yang
dipilih harus memenuhi kriteria kemenarikan, ketersediaan bahan, dan pilihlah
topik yang Anda kuasai.Topik yang Anda pilih hendaknya juga menarik bagi Anda.
Syarat lain yang harus Anda pertimbangkan ialah ketersediaan bahan. Hal itu
berarti Anda memiliki cukup bahan untuk menyelesaikan topik tersebut. Bahan itu
berupa buku-buku, data, pengalaman, kliping dan sebagainya. Syarat itu biasanya
berhubungan erat dengan kedua syarat sebelumnya. Kelazimannya, jika Anda
menguasai dan tertarik pada topik tertentu, maka Anda pun akan memiliki bahan
yang cukup di topik tersebut.
2). Pembatasan Topik.
Biasanya topik yang Anda pilih masih tertalu luas. Artinya belum terfokus
cakupannya. Oleh karena itu Anda perlu membatasinya. Pembatasan topik dapat
dilakukan dengan membuat diagram terlebih dahulu.
3). Rumusan Judul.
Dari hasil pembatasan topik, barulah anda merumuskan judul karya tulis
ilmiah anda. Syarat rumusan judul karya tulis ilmiah ialah sesuai dengan topik,
singkat,jelas, dan lugas. Judul yang anda rumuskan tidak menyimpang dari topik
terpilih. Jika topik terpilih semula tentang A, rumusan judul juga tetap
mengungkapkan topik A, bukan topik A plus, bukan A minus atau B, C, atau D.
Jadi jika topik anda semula tentang kosakata maka setelah menjadi judul
berdasarkan hasil pembatasan topik haruslah tetap kosakata. Jika bukan itu
pastilah rumusan judul anda itu tidak benar.Rumusan judul makalah harus
diupayakan sesingkat-singkatnya. Pilihlah bentuk terpendek dari kemungkinan
yang ada
4). Rumusan Tesis.
Tesis adalah pernyataan singkat intisari tulisan. Setelah berhasil
merumuskan judul makalah, sebaiknya Anda merumuskan dulu tesisnya. Artinya
dengan judul seperti yang terumuskan, gagasan-gagasan apa saja yang hendak Anda
bahas dalam makalah Anda? Rumuskan dahulu itu semua. Rumusan itulah yang
menjadi tesis karya tulis ilmiah anda. Dalam keseluruhan proses penulisan,
rumusan tesis itu berfungsi sebagai pengendali, pedoman pengembangan tulisan
Anda.
5). Penyusunan
Kerangka
Langkah berikutnya setelah perumusan tesis adalah penyusunan kerangka atau
outline. Pada hakikatnya kerangka adalah perincian dan pengaturan
gagasan-gagsan yang akan dikembangkan dalam kerangka berdasarkan hasil rumusan
tesis. Berdasarkan detail rincian yang dibuat, kerangka dapat dibedakan menjadi
kerangka nonformal merinci gagasan secara sederhana dan kasar atau global,
sedangkan kerangka formal merinci gagasan secara rumit dan detail sampai
sekecil-kecilnya.
2. Tahap Penulisan
1). Pengembangan gagasan dalam paragraf.
Substansi kegiatan tahap penulisan adalah pengembangan gagasan ke dalam
paragraf. Jika kebetulan kerangka yang disiapkan termasuk kerangka formal. Berpindahnya
dari gagasan pokok yang satu ke gagasan pokok yang lain. Begitu seterusnya,
sehingga seluruh gagasan dalam kerangka karangan selesai dikembangkan dalam
paragraf.
2). Pengolahan Kutipan
Dalam penulisan KTI yang berintikan pengembangan gagasan dalam
paragraf-paragraf tersebut tidak jarang digunakan pendapat, gagasan, data yang
telah dikemukakan oleh orang lain baik dalam buku atau pun penerbitan lain
(majalah, jurnal, koran). Penggunaan kutipan itu dimaksudkan sebagai penegasan,
pembuktian atau pembandingan pendapat. Secara jujur penulis makalah harus
mempertanggungjawabkan kutipan itu. Secara lebih rinci teknik pengutipan akan
anda pelajari pada bagian lain. Pada bagian ini lebih akan difokuskan pada
penanganan atau pengolahan kutipan sebagai bagian karya ilmiah anda.
Pertama anda dapat melakukan pengutipan secara langsung atau tak langsung.
Kutipan langsung berarti peminjaman pendapat, gagasan, data, secara lengkap dan
utuh seperti dalam sumber aslinya.
2. Tahap Revisi atau Perbaikan
Biasanya hasil pengembangan gagasan pada tahap penulisan belum sempurna
benar. Jarang ada penulis yang menyelesaikan tulisannya sekali jadi.
Kekurangan, ketidaksempurnaan, baik pada pengembangan isi, penggunaan bahasa,
(tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat), maupun sistematika atau
pengoganisasian gagasan pastilah ada.
Anggaplah bahwa hasil penulisan tahap tersebut masih berupa buram. Oleh
karena itu perlu dibaca ulang untuk ditemukan kekurangan-kekurangannya, dan
kemudian dilakukan pembetulan atas kekurangan atau kesalahan tersebut. Tahap
tersebut disebut tahap revisi atau perbaikan. Istilah lain adalah penyuntingan.
Perbaikan itu terarah juga – kedua – pada sistematika atau urutan. Manakah
di antara gagasan itu yang perlu digeser penempatannya untuk memperoleh
efektivitas? Apakah urutan itu tidak menjemukan? Jika belum atau tidak efektif
ubahlah sistematikanya! Jelaskan pengubahan itu dapat Anda lakukan dengan
memindah-pindahkan atau menukar-tukarkan posisi paragrafnya.
Ketiga, perbaikan itu tertumpu pada
bahasa. Adakah kesalahan atau kekhilafan dalam penggunaan tanda baca? Adakah
ketidaktepatan pemilihan kata, pembentukan kata? Adakah kalimat yang tidak
efektif yaitu tidak tepat sasaran karena rumusannya tidak benar? Apakah kalimat-kalimat
penjelas mendukung gagasan pokok peragraf tersebut? Revisi dilakukan untuk
tahap perbaikan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karya tulis ilmiah
adalah laporan tertulis mengenai hasil penelitian suatu masalah berdasarkan
fakta dan eksperimen yang disajikan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang
telah ditentukan yang kemudian diujikan untuk mempertanggungjawabkan kefalitan
karya tersebut.
Karya tulis ilmiah
secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni KTI sebagai laporan
hasil pengkajian/penelitian, dan KTI berupa hasil pemikiran yang bersifat
ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil penelitian,
makalah, artikel yang dimuat di media maasa dan lain-lain.
Proses penulisan karya tulis ilmiah secara garis besar dapat dibedakan
menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah tahap prapenulisan yang terdiri atas
langkah (1) penulisan dan pembatasan topik, (2) perumusan judul, (3) perumusan
tesis, (4) penyusunan kerangka atau outline. Tahap kedua adalah tahap
penulisan, yaitu langkah pengembangan kerangka menjadi tulisan atau makalah.
Hakikat tahap ini adalah mengembangkan gagasan yang ada dalam kerangka menjadi
paragraf-paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat efektif. Tahap ketiga
adalah tahap revisi, yaitu berupa kegiatan penyuntingan baik isi, sistematika,
maupun bahasa.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran
sangat dibutuhkan penulis dalam makalah ini. Agar dikemudian hari penulis dapat
membuat makalah yang lebih baik dari ini.
Daftar Pustaka
Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta:Akademika
Presindo.
Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Ermanto dan Emidar.2010.Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.Jakarta:UNP Press.
Maswardi.2012.
Bahan Ajar Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian.Padang: Poltekkes Kemenkes
RI Padang.
Dalman. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta. Rajagafindo
Persada.
Sudarmaji, dkk. (2012). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. STKIP PGRI Bandar Lampung.
Musanef, Moersaleh. (1988). Pedoman Penulisan
Skripsi. Jakarta:Tema Baru.