CSE

Loading

Senin, 09 Desember 2013

Makalah Bahasa Indonesia Prosedur Penulisan Karya Tulis Ilmiah



Prosedur Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Oleh:
Kelompok 10
1.   Fetri Yarnis
2.   Fevi Flora Lestari
3.   Vina Dedya Darma
4.   Yolanda Eka Putri

Guru Pembimbing : Upit Yulianti DN,M.P
Kelas                        : 1B

Poltekkes Kemenkes RI Padang
2013/2014

 

Kata Pengantar


Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Prosedur Penulisan Karya Tulis Ilmiah” ini bertujuan untuk mempelajari dan menambah pengetahuan seputar Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita. Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.



Padang, 22 November 2013


Penulis



Daftar Isi




BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis mengenai hasil penelitian suatu masalah berdasarkan fakta dan eksperimen yang disajikan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan yang kemudian diujikan untuk mempertanggungjwabkan kefalidan karya tersebut.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang di dalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.

1.2.         Rumusan Masalah


Bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1.3.         Tujuan Penulisan


Agar penulis dan pembaca dapat  memahami dan mengerti bagaimana cara membuat karya tulis ilmiah yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    Defenisi Karya Tulis Ilmiah


Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi menyebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
 Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis mengenai hasil penelitian suatu masalah berdasarkan fakta dan eksperimen yang disajikan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan yang kemudian diujikan untuk mempertanggungjawabkan kefalitan karya tersebut.

2.2.    Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni KTI sebagai laporan hasil pengkajian/penelitian, dan KTI berupa hasil pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil penelitian, makalah, artikel yang dimuat di media maasa dan lain-lain.

1.      Laporan Hasil Penelitian

Laporan hasil penelitian dilakukan sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan penelitian. Laporan hasil penelitian disusun berdasarkan langkah-langkah penelitian dan temuan yang diperoleh pada saaat penelitian dilakukan. Laporan hasil penelitian memuat hal-hal yang sejak awal penelitian (proposal penelitian) disusun oleh peneliti untuk dilaporkan. Laporan hasil penelitian mencakup hal-hal berikut: pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Komponen-komponen ini merupakan hal-hal pokok dalam laporan penelitian, meskipun penyusunannya didasarkan pada gaya selingkungan setiap institusi atau lembaga.
Dengan demikian salah satu karakteristik yang harus ada dalam laporan penelitian adalah sistematika laporan yang berurutan sebagaimana dikemukakan di atas. Laporan yang demikian menunjukkan kerangka penelitian yang sistematis dan lazim digunakan dalam dunia akademik. Laporan penelitian juga harus memperhatikan aspek lainnya di luar sistematika di atas, yakni bahasa yang digunakan harus menggunakan bahasa Indonesia ilmiah, isi yang dituliskan harus benar-benar hasil penelitian yang dilakukan. Data yang dicantumkan harus objektif berdasarkan temuan dan teori yang disajikan harus mendukung data dan temuan penelitian.

2.      Makalah

Makalah adalah tulisan ilmiah yang membahas pokok masalah tertentu. Makalah lazimnya disusun untuk disajikan dalam pertemuan formal tertentu (misal:seminar), atau untuk diterbitkan dalam jurnal atau majalah ilmiah tertentu.Sebagai tulisan ilmiah, makalah mempergunakan proses berpikir ilmiah dalam pembahasan pokok masalahnya, sungguhpun tidak semua langkah berpikir ilmiah terdapat pada makalah tersebut.

3.      Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalah dalam bidang tertentu sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.

4.      Thesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat menyelesaikan program magister (S-2) sebagai pembuktian kemampuan mahasiswa dalam penelitian dan pembangunan ilmu dalam disiplin ilmu tertentu. Tesis memiliki karakteristik:
a.       Fokus pada kajian mengenai salah satu isu yang tercakup dalam satu ilmu tertentu.
b.      Sebagai suatu bukti pengujian empirik terhadap posisi teoritis dalam suatu disiplin ilmu tertentu.
c.       Fokus pada pengujian teori yang telah ada.

5.      Artikel

Artikel disusun untuk kepentingan publikasi karya ilmiah penulisnya dan menentukan posisi keilmuan seseorang. Artikel ilmiah dapat disusun berdasarkan hasil sebuah penelitian atau hasil pemikiran yang disertai kajian kepustakaan yang relevan dan komprehensif. Artikel ilmiah disusun berdasarkan panduan umum penulisan artikel dengan gaya bahasa  yang ditentukan.

2.3.    Proses Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Proses penulisan karya tulis ilmiah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah tahap prapenulisan yang terdiri atas langkah (1) penulisan dan pembatasan topik, (2) perumusan judul, (3) perumusan tesis, (4) penyusunan kerangka atau outline. Tahap kedua adalah tahap penulisan, yaitu langkah pengembangan kerangka menjadi tulisan atau makalah. Hakikat tahap ini adalah mengembangkan gagasan yang ada dalam kerangka menjadi paragraf-paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat efektif. Tahap ketiga adalah tahap revisi, yaitu berupa kegiatan penyuntingan baik isi, sistematika, maupun bahasa.

1.         Tahap Prapenulisan

1) Pemilihan Topik
Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Meskipun demikian, topik yang dipilih harus memenuhi kriteria kemenarikan, ketersediaan bahan, dan pilihlah topik yang Anda kuasai.Topik yang Anda pilih hendaknya juga menarik bagi Anda.
Syarat lain yang harus Anda pertimbangkan ialah ketersediaan bahan. Hal itu berarti Anda memiliki cukup bahan untuk menyelesaikan topik tersebut. Bahan itu berupa buku-buku, data, pengalaman, kliping dan sebagainya. Syarat itu biasanya berhubungan erat dengan kedua syarat sebelumnya. Kelazimannya, jika Anda menguasai dan tertarik pada topik tertentu, maka Anda pun akan memiliki bahan yang cukup di topik tersebut.
2). Pembatasan Topik.
Biasanya topik yang Anda pilih masih tertalu luas. Artinya belum terfokus cakupannya. Oleh karena itu Anda perlu membatasinya. Pembatasan topik dapat dilakukan dengan membuat diagram terlebih dahulu.
3). Rumusan Judul.
Dari hasil pembatasan topik, barulah anda merumuskan judul karya tulis ilmiah anda. Syarat rumusan judul karya tulis ilmiah ialah sesuai dengan topik, singkat,jelas, dan lugas. Judul yang anda rumuskan tidak menyimpang dari topik terpilih. Jika topik terpilih semula tentang A, rumusan judul juga tetap mengungkapkan topik A, bukan topik A plus, bukan A minus atau B, C, atau D. Jadi jika topik anda semula tentang kosakata maka setelah menjadi judul berdasarkan hasil pembatasan topik haruslah tetap kosakata. Jika bukan itu pastilah rumusan judul anda itu tidak benar.Rumusan judul makalah harus diupayakan sesingkat-singkatnya. Pilihlah bentuk terpendek dari kemungkinan yang ada
4). Rumusan Tesis.
Tesis adalah pernyataan singkat intisari tulisan. Setelah berhasil merumuskan judul makalah, sebaiknya Anda merumuskan dulu tesisnya. Artinya dengan judul seperti yang terumuskan, gagasan-gagasan apa saja yang hendak Anda bahas dalam makalah Anda? Rumuskan dahulu itu semua. Rumusan itulah yang menjadi tesis karya tulis ilmiah anda. Dalam keseluruhan proses penulisan, rumusan tesis itu berfungsi sebagai pengendali, pedoman pengembangan tulisan Anda.
5). Penyusunan Kerangka
Langkah berikutnya setelah perumusan tesis adalah penyusunan kerangka atau outline. Pada hakikatnya kerangka adalah perincian dan pengaturan gagasan-gagsan yang akan dikembangkan dalam kerangka berdasarkan hasil rumusan tesis. Berdasarkan detail rincian yang dibuat, kerangka dapat dibedakan menjadi kerangka nonformal merinci gagasan secara sederhana dan kasar atau global, sedangkan kerangka formal merinci gagasan secara rumit dan detail sampai sekecil-kecilnya.


2.         Tahap Penulisan

1). Pengembangan gagasan dalam paragraf.
Substansi kegiatan tahap penulisan adalah pengembangan gagasan ke dalam paragraf. Jika kebetulan kerangka yang disiapkan termasuk kerangka formal. Berpindahnya dari gagasan pokok yang satu ke gagasan pokok yang lain. Begitu seterusnya, sehingga seluruh gagasan dalam kerangka karangan selesai dikembangkan dalam paragraf.
2). Pengolahan Kutipan
Dalam penulisan KTI yang berintikan pengembangan gagasan dalam paragraf-paragraf tersebut tidak jarang digunakan pendapat, gagasan, data yang telah dikemukakan oleh orang lain baik dalam buku atau pun penerbitan lain (majalah, jurnal, koran). Penggunaan kutipan itu dimaksudkan sebagai penegasan, pembuktian atau pembandingan pendapat. Secara jujur penulis makalah harus mempertanggungjawabkan kutipan itu. Secara lebih rinci teknik pengutipan akan anda pelajari pada bagian lain. Pada bagian ini lebih akan difokuskan pada penanganan atau pengolahan kutipan sebagai bagian karya ilmiah anda.
Pertama anda dapat melakukan pengutipan secara langsung atau tak langsung. Kutipan langsung berarti peminjaman pendapat, gagasan, data, secara lengkap dan utuh seperti dalam sumber aslinya.

2.                  Tahap Revisi atau Perbaikan

Biasanya hasil pengembangan gagasan pada tahap penulisan belum sempurna benar. Jarang ada penulis yang menyelesaikan tulisannya sekali jadi. Kekurangan, ketidaksempurnaan, baik pada pengembangan isi, penggunaan bahasa, (tanda baca, pilihan kata, penyusunan kalimat), maupun sistematika atau pengoganisasian gagasan pastilah ada.
Anggaplah bahwa hasil penulisan tahap tersebut masih berupa buram. Oleh karena itu perlu dibaca ulang untuk ditemukan kekurangan-kekurangannya, dan kemudian dilakukan pembetulan atas kekurangan atau kesalahan tersebut. Tahap tersebut disebut tahap revisi atau perbaikan. Istilah lain adalah penyuntingan.
Perbaikan itu terarah juga – kedua – pada sistematika atau urutan. Manakah di antara gagasan itu yang perlu digeser penempatannya untuk memperoleh efektivitas? Apakah urutan itu tidak menjemukan? Jika belum atau tidak efektif ubahlah sistematikanya! Jelaskan pengubahan itu dapat Anda lakukan dengan memindah-pindahkan atau menukar-tukarkan posisi paragrafnya.
Ketiga, perbaikan itu tertumpu  pada bahasa. Adakah kesalahan atau kekhilafan dalam penggunaan tanda baca? Adakah ketidaktepatan pemilihan kata, pembentukan kata? Adakah kalimat yang tidak efektif yaitu tidak tepat sasaran karena rumusannya tidak benar? Apakah kalimat-kalimat penjelas mendukung gagasan pokok peragraf tersebut? Revisi dilakukan untuk tahap perbaikan.













BAB III

PENUTUP

3.1.    Kesimpulan

Karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis mengenai hasil penelitian suatu masalah berdasarkan fakta dan eksperimen yang disajikan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang telah ditentukan yang kemudian diujikan untuk mempertanggungjawabkan kefalitan karya tersebut.
Karya tulis ilmiah secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni KTI sebagai laporan hasil pengkajian/penelitian, dan KTI berupa hasil pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil penelitian, makalah, artikel yang dimuat di media maasa dan lain-lain.
Proses penulisan karya tulis ilmiah secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga tahap. Tahap pertama ialah tahap prapenulisan yang terdiri atas langkah (1) penulisan dan pembatasan topik, (2) perumusan judul, (3) perumusan tesis, (4) penyusunan kerangka atau outline. Tahap kedua adalah tahap penulisan, yaitu langkah pengembangan kerangka menjadi tulisan atau makalah. Hakikat tahap ini adalah mengembangkan gagasan yang ada dalam kerangka menjadi paragraf-paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat efektif. Tahap ketiga adalah tahap revisi, yaitu berupa kegiatan penyuntingan baik isi, sistematika, maupun bahasa.

3.2.    Saran

            Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis dalam makalah ini. Agar dikemudian hari penulis dapat membuat makalah yang lebih baik dari ini.





Daftar Pustaka


Arifin, E. Zainal dan S. Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta:Akademika Presindo.
Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Ermanto dan Emidar.2010.Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.Jakarta:UNP Press.
Maswardi.2012. Bahan Ajar Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian.Padang: Poltekkes Kemenkes RI Padang.
Dalman. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta. Rajagafindo Persada.

Sudarmaji, dkk. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. STKIP PGRI Bandar Lampung.

Musanef, Moersaleh. (1988). Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta:Tema Baru.